Search

Google
 
PersianPTC.com

Tuesday, March 11, 2008

Garam kehidupan

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa Membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya.Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu."Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum.

Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu."Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah". Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, Bagaimana rasanya?". "Segar.", sahut tamunya."Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi."Tidak", jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepukpunggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu."Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama"."Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung ! pada hati kita.

Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu". Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat."Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan".

Tuesday, March 4, 2008

Ponsel Giring Mahasiswa Tempuh Bahaya

Membawa ponsel memang memberi rasa aman bagi sebagian orang. Bagi para mahasiswa, rasa aman ini bisa menggiring mereka dalam bahaya.Sebuah survei pada 305 mahasiswa menemukan, 40 persen menyatakan berani pergi jalan kaki sendirian ke suatu tempat pada malam hari, karena mereka membawa ponsel.

Padahal jika tak memakai ponsel, mereka tidak berani menyambangi tempat itu.Pada wanita, presentase mereka yang berani menempuh risiko seperti ini mencapai 42 persen dan pada pria mencapai 28 persen. Padahal di tempat yang mereka sambangi itu, mereka justru bisa menjadi sasaran kejahatan.

"Mahasiswa merasa aman ketika membawa ponsel. Namun justru mereka dalam keadaan bahaya karena cenderung tidak mengamati keadaan sekelilingnya," ungkap profesor Jack Nasar dari Ohio State University, yang membesut studi ini bersama koleganya di Temple University dan Brooklyn Polytechnic University.Jack menambahkan, para mahasiswa justru harus waspada dengan keadaan sekelilingnya ketika memakai ponsel.

Hal ini karena biasanya, mereka justru lebih sibuk mengutak atik ponsel daripada mengamati situasi sekitar.

Saturday, March 1, 2008

Lenovo meluncurkan notebook PC ThinkPad X300 terbarunya yang diklaim paling tipis yaitu 19 milimeter dan ringan yaitu 1,33 kg.

"ThinkPad X300 notebook merupakan suatu titik sejarah yang penting bagi jajaran ThinkPad," kata Sandy Lumy, Country Manager, Lenovo Indonesia di Jakarta, Kamis.

Sandy mengatakan ThinkPad telah menjadi perintis untuk desain notebook PC selama lebih dari 15 tahun, mengedepankan inovasi, dan fokus pada kebutuhan inti dari pengguna ThinkPad, yaitu kualitas, kehandalan dan fungsionalitas.

"Konsumen kami memberitahukan bahwa mereka menginginkan notebook yang tipis dan ringan serta mempunyai baterai, port USB dan tentu saja DVD burner. Penantian mereka telah berakhir dengan kehadiran ThinkPad X300, ThinkPad super tipis dan ringan yang pernah ada." lanjut Sandy.

ThinkPad X300 mengkombinasikan teknologi terkini seperti solid-state drive storage, sebuah LED backlit display, baterai tahan lama, dan konektivitas nirkabel yang terbarukan.
Mendapatkan peringkat ‘Gold’ dari Electronic Product Environmental Assessment Tool (EPEAT) untuk teknologi ramah lingkungan, yang memperkenalkan beberapa teknologi sadar lingkungan, seperti prosesor dengan tegangan rendah.

Notebook PC multifungsi ThinkPad X300 menawarkan model yang bisa dikonfigurasikan sebagai notebook teringan dengan berat hanya 1,33 kg, atau ketahanan baterai mencapai 10 jam yang dilengkapi dengan DVD burner.

Dengan penampilannya yang kompak, tipis dan ringan, notebook ini dikemas dengan kekuatan besar, serta menyediakan fitur-fitur inovatif bagi pengguna komputasi mobile.

Tuesday, February 26, 2008

Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang (Japan Aerospace Exploration Agency/JAXA), Sabtu (23/2), meluncurkan roketnya ke angkasa luar, membawa satelit Kizuna yang merupakan proyek eksperimental tercanggih guna mewujudkan sistem jaringan komunikasi internet supercepat.

Peluncuran roket buatan dalam negeri bernama H-2A itu berlangsung sukses dari pusat peluncuran ruang angkasa Jepang di Provinsi Kagoshima, setelah sempat mengalami penundaan dari jadwal sebelumnya pada 15 Februari lalu, demikian seperti dilaporkan Kyodo di Tokyo, Sabtu.

Para ahli Jepang merancang Kizuna sebagai upaya untuk mewujudkan sistem komunikasi internet tanpa kabel (wireless) supercepat yang mampu menjangkau wilayah Asia-Pasifik. Hal itu juga sebagai jawaban atas sulitnya pembangunan infrastruktur jaringan internet di daratan.
Kondisi geografis Jepang yang bergunung-gunung dan berbatu-batu memang cukup menyulitkan bagi terlaksananya pembangunan infrastruktur jaringan internet di seantero negeri yang memang sedang dikebut oleh Jepang.

Akhirnya Jepang memilih untuk mempercepat pengembangan sistem jaringan internet via satelit yang tidak menggunakan kabel dan opsi tersebut juga sebagai upaya antisipatif jika sistem komunikasi yang permanen mengalami gangguan hebat.

Kemampuan mentransfer data melalui Kizuna cukup mengagumkan, yakni sebesar 1,2 gigabit per detik. Satu gigabit sama dengan satu miliar bit per detik. Dengan kemampuan itu, Jepang juga mampu mempercepat riset pengembangan teknologi broadcastinghigh-definition televisions, atau kerap disebut HD-TV.

Kecepatan transfer data internet bagi publik Jepang tergolong cepat dengan menggunakan jaringan serat optik berkecepatan transfer data minimal 100 megabit per detik (Mbps).
Pihak pembuat satelit itu mengklaim bahwa Kizuna merupakan sistem komunikasi tercepat yang ada di dunia saat ini. Manfaat lainnya dengan kapasitas transfer data super cepat itu adalah mampu mengembangkan layanan konsultasi kedokteran jarak jauh.

Satelit itu merupakan hasil kerja sama antara JAXA dan National Institute of Information and Communication Technology. Total biaya yang dihabiskan untuk proyek tersebut mencapai 52 miliar yen, mulai dari riset, peluncuran hingga pengoperasiannya.